Kisah Seember Air


 Halo, aku seember air di Rumah Adudu. Aku tadinya berada di bawah kran air tempat emak berwudhu. Setiap berwudhu, emak akan menempatkan ember biru ini di bawah kran. Sehingga air kran yang mengalir tertampung ke dalam ember. Dari 3-4x berwudhu, ember kecil ini hampir penuh dengan kami, air bekas wudhu. 

Dari ember ini, kadang kami hanya mengalir ke saluran pembuangan, ketika emak butuh membersihkan lantai atau dinding kamar mandi yang kotor. Sering juga kami berkunjung ke teras depan, bertemu dengan aneka tanaman kesayangan emak. Kami menyegarkan para tanaman, sekaligus bertemu tanah dan matahari yang kami rindukan.  Terkadang kami terdampar di jalan depan rumah, jika emak membersihkan tai kucing tetangga yang membuatnya mengomel panjang. Atau sekedar mendinginkan paving jalan yang panas di siang hari. 

Diapakan saja kami terima, toh emak bermaksud baik. Emak bisa saja mengambil air baru dari kran di teras untuk siram-siraman ini. Tapi emak memilih memakai air bekas, ia mengembalikan kami ke alam. Supaya kami bisa menguap dan terbang ke awan. Atau meresap ke tanah, agar menambah pasokan air tawar di tanah. 

Emak bukan mau jadi Wonder Woman, malu pakai bajunya. Tapi kalau mengumpulkan seember air sehari saja sih emak masih kuat, halah.. Walau sedikit, ini yang bisa dilakukan emak buat kebaikan bumi. 

Emak tahu, walau air kran di Rumah Adudu jarang terhenti, tapi air bersih makin langka di dunia ini. WWF memperkirakan 2/3 populasi dunia akan kesulitan mendapat air bersih pada tahun 2025. 

Mau gimana lagi, manusia semakin banyak, akibatnya sumber air bersih makin tercemar atau kering. Bersamaan dengan pemanasan global yang juga ulah manusia, air bersih jadi makin susah didapat. 

Kata emak, emak ingin seember air ini nantinya akan mendapat teman ember-ember air bekas lainnya. Emak berdoa, semoga bumi kita masih kuat bertahan hingga cucu cicit kita kelak tidak kesusahan. 

Terima kasih sudah membaca cerita Rumah Adudu hari ini.



Catatan:

Tulisan ini dibuat untuk tugas penulisan blog dari Connecting Mama

http://www.connectingmama.com



Komentar

  1. Betul, air bersih makin berkurang, semoga kita makin bijak menggunakan air ya

    BalasHapus
  2. Baguuus ceritanya. Suka. Justru dari bekas air wudhu yang disiram emak itu jadi lebih berkah dan segar. Karena ada doa disetiap air yang mengalir saat wudhu.

    Semangat nulis ya, Mba

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer